Pelat Baja diganti baru, Getaran di Jembatan Mojo Berkurang Drastis

Penggantian pelat jembatan dengan sistem baja ortotropik di Jembatan Mojo bertujuan menambah ketahanan terhadap beban kendaraan bermotor. Pemeliharaan jembatan seperti pengecekan baut dan kerangka bakal dilakukan secara berkala.
Pernyataan ini disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Solo, Nur Basuki, saat diwawancarai wartawan di sela-sela pembukaan Jembatan Mojo, Jumat (2/12/2022). Menurut Basuki, Jembatan Mojo itu berumur lebih dari 30 tahun.
Selama puluhan tahun, pelat lantai jembatan belum pernah diganti. “Sebenarnya, kami sudah mengkhawatirkan kondisi lantai jembatan sejak 2018. Kemudian, ada kegiatan pemeliharaan jembatan namun sifatnya sementara. Alhamdulillah, sekarang sudah diganti secara permanen,” kata dia, Jumat.
Proyek perbaikan jembatan dengan mengganti total pelat lantai jembatan bertujuan menambah kuat konstruksi jembatan untuk menahan beban kendaraan bermotor yang berjalan. Sebelum diperbaiki, instansi terkait melakukan uji beban secara statis. Uji beban itu dilakukan melalui kendaraan berat yang berhenti di tengah jembatan.
Hal ini dilakukan untuk mengukur statis di tengah bentang jembatan. “Saat uji beban kendaraan, kendaraan berat berhenti di tengah jembatan, sopir truk langsung lari. Goyangan jembatan sangat keras,” ujar dia.
Kini, setelah pelat lantai jembatan diganti total, goyangan jembatan berkurang drastis karena konstruksi jembatan lebih kuat menahan beban kendaraan bermotor. Pemerintah bakal memantau kondisi jembatan saat dilewati kendaraan setap hari.
Ditanya penambahan fasilitas di jembatan, Basuki menyampaikan belum ada penambahan lampu penerangan jembatan. “Masih menggunakan lampu penerangan jembatan yang lama. Namun, mungkin tahun depan ada penambahan lampu penerangan jembatan. Untuk masa pemeliharaan jembatan bisa setahun,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Taufik Muhammad, mengungkapkan masyarakat sudah bisa kembali melewati Jembatan Mojo untuk menyeberangi Bengawan Solo. Hal ini diharapkan bisa mengurangi penumpukan kendaraan yang melewati Jembatan Jurug C di wilayah Jebres.
“Pengguna jalan dari Karanganyar atau Sukoharjo bisa melewati Jembatan Mojo. Ini bisa mengurangi antrean kendaraan yang hendak melewati Jembatan Jurug C dari arah timur,” tutur dia.
Taufik menyampaikan bus Batik Solo Trans (BST) Koridor 5 dengan rute Terminal Kartasura-Sidan bakal kembali ke rute semula dengan melewati Jembatan Mojo mulai Sabtu (3/12/2022). Selama proyek perbaikan jembatan, rute bus BST koridor 5 dialihkan melewati Jembatan Bacem dan Jalan Ciu di Sukoharjo. “Mulai besok [Sabtu], bus BST koridor 5 kembali ke rute semula. Bisa lewat Jembatan Mojo,” kata dia.
Sumber Berita : Solopos.com